Al Quran mengenai Karakter binatang yang hidup berkelompok.
"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya melainkan umat-umat (juga) seperti
kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam al Kitab, kemudian
kepada Tuhan merekalah, mereka dihimpunkan." (QS. 6:38)
Beberapa hal dalam ayat tersebut harus kita beri komentar. Pertama-tarna: nasib binatang-binatang sesudah mati perlu disebutkan. Dalam hal ini nampaknya Qur-an tidak mengandung sesuatu doktrin.
Kemudian soal taqdir secara umum, yang kelihatannya menjadi persoalan di
sini, dapat difahami sebagai taqdir mutlak atau taqdir relatif,
terbatas pada struktur atau organisasi fungsional yang mengkondisikan
tindakan (behaviour). Binatang bereaksi kepada fakta luar yang
bermacam-macam sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu.
Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat ini hanya menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk memuji Tuhan.
Syekh si Baubekeur "Hamzah" (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam tafsirnya menulis: "Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan berreproduksi, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap anggauta dapat berfaedah untuk seluruh kelompok."
Menurut Blachere, seorang ahli tafsir kuno seperti Al Razi berpendapat bahwa ayat ini hanya menunjukkan tindakan-tindakan instinktif yang dilakukan oleh binatang untuk memuji Tuhan.
Syekh si Baubekeur "Hamzah" (Sayid Abubakar Hamzah, seorang ulama Maroko) dalam tafsirnya menulis: "Naluri yang mendorong makhluk-makhluk untuk berkelompok dan berreproduksi, untuk hidup bermasyarakat yang menghendaki agar pekerjaan tiap-tiap anggauta dapat berfaedah untuk seluruh kelompok."
Cara hidup binatang-binatang itu pada beberapa puluh tahun terakhir
telah dipelajari secara teliti dan kita menjadi yakin akan adanya
masyarakat-masyarakat binatang. Sudah terang bahwa hasil pekerjaan
kolektif telah dapat meyakinkan orang tentang perlunya organisasi
kemasyarakatan. Tetapi penemuan tentang mekanisme organisasi beberapa
macam binatang baru terjadi dalam waktu yang akhir-akhir ini. Kasus yang
paling banyak diselidiki dan diketahui adalah kasus lebah. Nama Von
Frisch dikaitkan orang dengan penyelidikan tersebut. Pada tahun 1973 Von
Frisch, Lorenz dan Tinbergenmendapat hadiah Nobel karena penyelidikan
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar